Trade Anytime, Anywhere
Important Information
This website is managed by Ultima Markets’ international entities, and it’s important to emphasise that they are not subject to regulation by the FCA in the UK. Therefore, you must understand that you will not have the FCA’s protection when investing through this website – for example:
Note: Ultima Markets is currently developing a dedicated website for UK clients and expects to onboard UK clients under FCA regulations in 2026.
If you would like to proceed and visit this website, you acknowledge and confirm the following:
Ultima Markets wants to make it clear that we are duly licensed and authorised to offer the services and financial derivative products listed on our website. Individuals accessing this website and registering a trading account do so entirely of their own volition and without prior solicitation.
By confirming your decision to proceed with entering the website, you hereby affirm that this decision was solely initiated by you, and no solicitation has been made by any Ultima Markets entity.
I confirm my intention to proceed and enter this website Please direct me to the website operated by Ultima Markets , regulated by the FCA in the United Kingdom
Apa itu Web3 memang menjadi pertanyaan banyak orang. Web3 sendiri adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan generasi internet berikutnya yang diproyeksikan, yang didasarkan pada teknologi blockchain, yang merupakan tulang punggung cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum. Sederhananya, Web3 adalah internet yang terdesentralisasi dan tidak dikendalikan oleh satu entitas pusat atau segelintir perusahaan teknologi raksasa (seperti Google, Amazon, atau Facebook, yang mendominasi Web 2.0 saat ini).
Untuk memahami pentingnya Web3, kita harus melihat kembali evolusi internet:
Dalam Web3, alih-alih berinteraksi dengan server yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan, pengguna berinteraksi dengan aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang berjalan di jaringan komputer peer-to-peer (P2P). Transaksi dan data diverifikasi dan dicatat pada buku besar yang tidak dapat diubah (blockchain), memberikan transparansi dan keamanan tanpa memerlukan perantara. Pengguna dapat masuk ke dApps menggunakan dompet kripto mereka, yang berfungsi sebagai identitas digital mereka, bukan melalui login yang dikontrol oleh perusahaan seperti Google atau Facebook.
Perbedaan filosofis antara Web3 dan Web 2.0 sangat mendasar dan terletak pada konsep kepemilikan dan otoritas.
| Fitur | Web 2.0 (Internet Sekarang) | Web3 (Internet Masa Depan) |
| Penyimpanan Data | Server Sentral (Data disimpan oleh perusahaan) | Blockchain Terdesentralisasi (Data didistribusikan di jaringan) |
| Identitas | Login yang dikontrol Perusahaan (Google, Facebook) | Dompet Kripto (Identitas yang dimiliki dan dikontrol pengguna) |
| Monetisasi | Perusahaan mengambil sebagian besar keuntungan (Model iklan) | Pengguna dan pencipta mendapatkan kompensasi langsung (ekonomi kreator) |
| Tata Kelola | Keputusan dibuat oleh Direksi Perusahaan | Dibuat oleh komunitas melalui Organisasi Otonom Terdesentralisasi (DAO) |
| Kepemilikan | Perusahaan memiliki platform dan data pengguna | Pengguna memiliki aset digital (NFT) dan suara dalam platform |
Web 2.0 memberikan kenyamanan, tetapi dengan harga privasi dan kontrol data. Web3 bertujuan untuk mengembalikan kedaulatan data kepada pengguna, menciptakan ekosistem digital yang lebih adil dan transparan. Ketika Anda menggunakan media sosial Web 2.0, Anda adalah produknya; di Web3, Anda adalah pemegang sahamnya.

Dibalik pertanyaan apa itu Web3? ternyata jawabannya bukanlah hanya konsep teoritis; sudah ada berbagai aplikasi yang menggunakan teknologi ini, yang menunjukkan potensi besarnya.
a. Cryptocurrency dan Keuangan Terdesentralisasi (DeFi)
DeFi adalah contoh Web3 yang paling matang. Ini adalah ekosistem layanan keuangan (pinjam meminjam, perdagangan, asuransi) yang beroperasi tanpa perantara bank atau institusi tradisional, sepenuhnya berjalan di atas blockchain. Contohnya termasuk protokol seperti Aave atau Uniswap.
b. Non-Fungible Token (NFT)
NFT adalah aset digital unik yang kepemilikannya dicatat di blockchain. Mereka memberikan hak milik yang tidak dapat dipalsukan atas barang digital seperti karya seni, musik, item game, atau bahkan properti virtual. NFT adalah inti dari kepemilikan digital dalam Web3.
c. Metaverse dan Gaming Web3
Metaverse adalah dunia virtual yang mendalam dan interaktif. Dalam konteks Web3, Metaverse memungkinkan pengguna untuk memiliki tanah virtual (dalam bentuk NFT), menggunakan mata uang kripto untuk berdagang, dan memindahkan aset mereka (avatar, pakaian, item) antar game atau dunia yang berbeda (konsep interoperabilitas). Game Web3 sering menggunakan model Play-to-Earn (P2E), di mana pemain mendapatkan penghasilan nyata dari waktu dan usaha yang mereka investasikan.
d. Organisasi Otonom Terdesentralisasi (DAO)
DAO adalah model tata kelola baru yang sepenuhnya transparan dan dikodekan dalam smart contracts (kontrak pintar) di blockchain. Anggota DAO yang memegang token tata kelola dapat memberikan suara pada keputusan operasional dan keuangan organisasi, menggantikan struktur perusahaan hierarkis tradisional.
Web3 dibangun di atas tumpukan teknologi yang saling terkait, yang semuanya berpusat pada sifat terdistribusi dan kriptografi. Untuk menjawab pertanyaan apa itu Web3 Anda perlu memahami bahwa komponen-komponen ini sangat penting untuk memahami cara kerja Web3:
a. Blockchain
Blockchain adalah buku besar terdistribusi yang tidak dapat diubah (immutable). Setiap transaksi dikelompokkan menjadi “blok” dan diverifikasi oleh jaringan node, kemudian ditambahkan secara kronologis ke “rantai” yang ada. Ini memastikan data yang transparan dan aman tanpa otoritas pusat.
b. Kontrak Pintar (Smart Contracts)
Kini Kontrak Pintar adalah kode yang tersimpan di blockchain yang secara otomatis mengeksekusi perjanjian antara dua pihak tanpa perlu perantara ketika kondisi yang telah ditentukan terpenuhi. Kontrak pintar adalah fondasi untuk dApps, DAO, dan banyak protokol DeFi.
c. Kriptografi Kunci Publik
Setiap pengguna Web3 memiliki dompet kripto yang terdiri dari pasangan kunci: kunci publik (seperti alamat email Anda) dan kunci pribadi (seperti kata sandi Anda). Kunci publik memungkinkan orang lain mengirim aset kepada Anda, sedangkan kunci pribadi memberikan Anda satu-satunya kontrol atas aset tersebut. Ini adalah dasar dari identitas dan kepemilikan di Web3.
d. Protokol InterPlanetary File System (IPFS)
Di Web 2.0, data disimpan di server yang dapat “mati” atau disensor. IPFS adalah protokol penyimpanan data terdesentralisasi, yang berarti file didistribusikan ke banyak komputer dalam jaringan, membuatnya lebih tahan terhadap kegagalan atau sensor.

Meskipun Web3 menawarkan visi internet yang lebih demokratis dan adil, adopsinya masih menghadapi tantangan signifikan yang harus diatasi sebelum dapat mencapai adopsi massal. Dibalik pertanyaan apa itu Web3, terdapat masa depan dan juga tantangan dalam menjawabnya.
Tantangan Adopsi
Potensi Jangka Panjang
Terlepas dari tantangan, potensi Web3 sangat besar. Visi inti adalah menciptakan internet yang lebih terbuka, transparan, dan dapat dipercaya. Bayangkan ekosistem di mana:
Apa itu Web3 kini telah banyak dimengerti oleh penikmat teknologi. Karena, bukan sekadar peningkatan teknologi; ini adalah perubahan paradigma fundamental tentang bagaimana nilai, data, dan kekuasaan didistribusikan di dunia digital. Revolusi ini sedang berlangsung, mengubah internet dari tempat untuk “menggunakan” menjadi tempat untuk “memiliki”. Artikel berikutnya terkait Web3 bisa langsung Anda baca di Metaverse Crypto.
Penafian: Informasi yang disampaikan di sini disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan tidak merupakan, serta tidak dapat dianggap sebagai, nasihat keuangan, investasi, hukum, atau nasihat profesional lainnya dalam bentuk apa pun. Setiap pernyataan atau pendapat yang tercantum dalam dokumen ini tidak dapat dianggap sebagai rekomendasi atau saran dari Ultima Markets atau pihak manapun terkait dengan produk investasi, strategi, atau transaksi tertentu. Pembaca dihimbau untuk tidak semata-mata bergantung pada isi dokumen ini dalam mengambil keputusan investasi, dan disarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan independen yang kompeten.